17 February 2015

PUISI

APA ITU PUISI?
Puisi adalah ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya yang dirangkai menjadi suatu bentuk tulisan yang mengandung makna.

Atau menurut Wikipedia, puisi dalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan.

UNSUR INTRINSIK PUISI
  1. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
  2. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
  3. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui,    mendikte, persuasif, dan lain-lain.
  4. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.
  5. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
  6. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.
CITRAAN DALAM PUISI
Citraan Penglihatan
Citraan Penglihatan merupakan Citraan yang bersentuhan dengan indera penglihatan. Citraan penglihatan merupakan jenis yang paling banyak ditemukan dalam puisi. Rangsangan yang distimulus oleh citraan penglihatan kepada indera penglihatan akan menjadikan bayangan imajinasi yang tidak terlihat seolah-olah nyata. 
Citraan Pendengaran
Citraan Pendengaran juga merupakan Citraan yang sering muncul dalam puisi dan dihadirkan dengan mengurai atau mendeskripsikan bunyi.  Penyair yang sering menggunakan jenis citraan ini disebut sebagai penyair auditif. 
Citraan Perabaan
Citraan Perabaan berkenaan dengan aktivitas perabaan. Citraan Perabaan berkenaan dengan Citraan Gerak bahwa melalui Citraan ini, kita seolah-olah dihadapakan dengan sebuah benda padat dan selanjutnya dapat dipegang. 
Citraan Gerak
Kehadiran Citraan gerak bisa menimbulkan hal yang ditandai terkesan bergerak.  Hal yang digambarkan bergerak sebenarya tidak bergerak namun dilukiskan bergerak shingga terlihat hidup dan dinamis. 
Citraan Penciuman
Citraan ini merupakan citraan yang menonjolkan peran indra pembau.  Citraan ini merupakan jenis citraan yang paling jarang digunakan. 
Citraan Pengecapan
Citraan Pengecapan merupakan citraan yang berkenaan dengan indra pengecapan.  Citraan jenis ini jugajarang digunakan dalam puisi. 

Dengan berbagai kategori yang telah disebutkan di atas, tidak menutup kemungkinan bila terjadi perpaduan berbagai jenis Citraan dalam sebuah puisi sekaligus.  Kesatuan dari berbagai Citraan di atas, akan memberi warna sebuah puisi. 

Contoh:
Tentukan citraan dalam puisi di bawah ini!

Dialog Senja


Tuhan Menegurku
Ketika daun – daun gugur di depan pintu
Bunga pun layu runtuh ditamanmu
Dan kau termangu sambil meremas jemariku yang gemetar
Dalam rasa paling beku
Dapatkah kini kau tertawa seperti biasa
sambil kau kibarkan rambutmu di udara
Bagai lambang kemenagan cinta ?
Syukurilah anugrah dalam setiap helaan nafas kita
Hari – hari yang berlalu penuh makna
Setelah hidup dan menghidupi alam semesta, katamu
Sambil menyibak tirai jendela
Hingga hari makin cepat senja
Tuhanpun menegurku
Ketika lembar – lembar usia berjatuhan di buku harianmu
Tenaglah tanganku yang dingin
Renta akan meraihmu di balik cahaya
                            
                                                                                           =Karya Ahmadun Yosi Herfanda=

Jawaban:
Dalam Puisi di atas hampir setiap kata dalam bait – baitnya menggunakan citraan. Seperti “Tuhan Menegurku” ini merupakan citraan pendengaran karena ada kata “menegurku” dan kita mengetahui teguran itu dengan cara mendengar. “daun – daun gugur” termasuk citraan penglihatan karena cara kita mengetahui daun – daun itu gugur dengan cara melihat. ”Bunga pun layu”juga termasuk citraan penglihatan karena cara kita mengetahui bunga itu layu dengan cara melihat. “Meremas Jemariku”kata ini merupakan citraan Perabaan karena kita mengetahui jemari diremas dengan merasakan rabaannya. “dalam rasa paling beku”meskipun terdapat kata rasa tetapi ini bukanlah citraan perasaan tetapi citraan perabaan , di lihat dari kata “beku” dan kita mengetahui bahwa itu beku dengan menggunakan indera perba kita (kulit). “kau kibarkan rambutmu” masuk kepada citraan penglihatan karena kita mengetahui kibaran rambutmya dengan cara melihat. Kata “menyibak tirai jendela”termasuk citraan gerakkarena menyibakkan tirai jendela itu dengan cara menggerakkannya. Dan terakhir adalah kata “tanganku yang dingin” ini merupakan citraan perbaan karena kita bisa merasakan dingin karena dingin itu menyentuh indra peraba.


TUGAS
Perhatikan gambar dibawah ini setelah itu tulislah sebuah puisi (satu atau dua baris saja) yang di dalamnya terdapat citraan (satu citraan saja)!

Tulis nama, kelas, & nomor presensi di kolom komentar!